Bahaya Sering Menggunakan Tusuk Gigi Setelah Makan – FKG Universitas Hang Tuah

Bahaya Sering Menggunakan Tusuk Gigi Setelah Makan

Banyak orang masih memiliki kebiasaan menggunakan tusuk gigi setelah makan untuk membersihkan sisa makanan di sela-sela gigi. Meski terlihat sederhana, para ahli kedokteran gigi memperingatkan bahwa penggunaan tusuk gigi secara berlebihan dapat menyebabkan kerusakan serius pada jaringan gusi dan gigi.

Kebiasaan Lama yang Tak Selalu Aman

Menurut Journal of Dental Hygiene (2023), tusuk gigi memang dapat membantu mengeluarkan sisa makanan, tetapi penggunaannya yang berulang tanpa teknik yang benar dapat menimbulkan trauma pada gingiva (gusi).

“Ujung tusuk gigi yang tajam dapat melukai gusi dan menyebabkan infeksi,” jelas drg. Nina Nilawati, Sp.Perio(K), dosen FKG Universitas Hang Tuah.

Hasil Penelitian Mendukung Peringatan Ini

Sebuah studi di Desa Lamteh, Banda Aceh, menemukan adanya hubungan antara frekuensi penggunaan tusuk gigi dan kesehatan gingiva masyarakat. Responden yang sering menggunakan tusuk gigi memiliki kondisi gusi yang lebih buruk dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki kebiasaan tersebut.

Tinjauan dari National Center for Biotechnology Information (NCBI) juga menegaskan bahwa penggunaan woodsticks atau tusuk gigi dapat mengurangi plak, tetapi berpotensi menimbulkan trauma jika dilakukan tanpa pengawasan profesional.

Dampak Negatif Penggunaan Tusuk Gigi Berlebihan

  • Luka dan perdarahan pada gusi: tusuk gigi dapat merobek jaringan lunak dan menyebabkan infeksi.
  • Kerusakan enamel: penggunaan berulang bisa mengikis lapisan pelindung gigi.
  • Sisa makanan terdorong lebih dalam: dapat memicu plak dan radang gusi.
  • Resesi gusi: gusi turun akibat tekanan mekanik yang berulang.
  • Kasus ekstrem: tusuk gigi tertelan dapat menyebabkan perforasi usus (ABC News, 2019).

Pilihan Lebih Aman Menurut Dokter Gigi

Para ahli menyarankan penggunaan dental floss (benang gigi) atau sikat interdental sebagai alternatif yang lebih aman dan efektif.

“Menjaga kebersihan mulut bukan hanya soal kebiasaan, tapi juga cara yang benar,” ujar drg. Kristanti Parisihni, Dekan FKG UHT.

Selain itu, masyarakat disarankan untuk:

  • Berkumur dengan air bersih setelah makan.
  • Menghindari penggunaan tusuk gigi dengan tekanan kuat.
  • Melakukan pemeriksaan gigi rutin minimal dua kali setahun.

Edukasi Masyarakat Masih Diperlukan

Berdasarkan penelitian Use of Oral Cleaning Devices di Malaysia (2018), banyak orang belum mengetahui bahwa tusuk gigi bukan alat pembersih ideal. Hal ini menunjukkan perlunya edukasi kesehatan mulut yang lebih intensif kepada masyarakat.

Kesimpulan

Kebiasaan menggunakan tusuk gigi setelah makan mungkin terlihat sederhana, namun secara ilmiah terbukti berisiko bagi kesehatan gigi dan gusi. Mengganti tusuk gigi dengan benang gigi atau sikat interdental adalah langkah kecil yang dapat memberikan dampak besar bagi kesehatan mulut jangka panjang.

Referensi:

  • NCBI. An Overview of Different Interdental Cleaning Aids and Their Effectiveness (2019)
  • Poltekkes Jakarta I. Community Knowledge About the Use of Tooth Picks on Gingiva Status (2022)
  • ABC News. The Hidden Danger of the Humble Toothpick (2019)
  • Prescott Dentistry. Why Are Toothpicks Bad for Your Teeth? (2021)
  • Journal of Dental Hygiene (2023)
Translate »