Kebiasaan Buruk Anak yang Merusak Gigi dan Cara Mencegahnya – FKG Universitas Hang Tuah

Kebiasaan Buruk Anak yang Merusak Gigi dan Cara Mencegahnya

Kesehatan gigi anak sering kali diabaikan, padahal kebiasaan kecil yang terlihat sepele dapat menimbulkan dampak besar bagi pertumbuhan gigi dan rahang. Menurut dokter gigi anak, beberapa perilaku sehari-hari dapat menyebabkan gigi tidak sejajar, berlubang, bahkan memengaruhi bentuk wajah. Berikut penjelasan lengkap mengenai kebiasaan yang perlu dihindari dan cara mencegahnya.

Kebiasaan Buruk yang Merusak Gigi Anak

1. Mengisap Jempol (Thumb Sucking)

Kebiasaan ini umum terjadi pada anak usia dini, namun jika berlanjut hingga usia sekolah, dapat menyebabkan posisi gigi depan maju dan rahang atas tidak sejajar.

Solusi: Beri pengertian secara lembut, alihkan dengan mainan atau aktivitas lain, dan konsultasikan dengan dokter gigi anak bila sulit dihentikan.

2. Menggunakan Botol Susu Saat Tidur

Sisa susu atau jus yang tertinggal di mulut saat tidur bisa memicu baby bottle caries atau kerusakan gigi depan akibat paparan gula terus-menerus.

Solusi: Bersihkan mulut anak setelah minum susu dan biasakan mengganti susu dengan air putih sebelum tidur.

3. Menggigit Benda Keras

Menggigit pensil, es batu, atau mainan dapat menimbulkan retakan mikro pada gigi dan memengaruhi posisi gigi.

Solusi: Ingatkan anak untuk tidak memasukkan benda ke mulut selain makanan.

4. Bernapas Lewat Mulut

Kebiasaan bernapas lewat mulut menyebabkan mulut kering dan meningkatkan risiko gigi berjejal serta karies.

Solusi: Periksa penyebab seperti alergi atau sumbatan hidung, dan konsultasikan dengan dokter gigi atau THT.

5. Menggertakkan Gigi Saat Tidur (Bruxism)

Kondisi ini bisa menyebabkan keausan gigi pada anak. Jika berlangsung lama, dapat menimbulkan nyeri rahang.

Solusi: Dokter gigi dapat merekomendasikan mouth guard khusus untuk perlindungan.

Cara Mencegah Gigi Anak Rusak

  • Ajarkan anak menyikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride ringan.
  • Batasi konsumsi makanan manis dan lengket.
  • Periksa gigi anak secara rutin setiap 6 bulan.
  • Berikan contoh positif dari orang tua dalam menjaga kebersihan gigi.

Kapan Harus ke Dokter Gigi Anak?

Segera bawa anak ke dokter gigi jika terlihat perubahan warna gigi, nyeri saat makan, atau gigi tumbuh tidak sejajar. Pemeriksaan dini mencegah kerusakan lebih lanjut dan menjaga perkembangan rahang yang sehat.

Kesimpulan

Kesehatan gigi anak dimulai dari kebiasaan kecil di rumah. Dengan edukasi dan pendampingan yang tepat dari dokter gigi, kerusakan gigi pada anak dapat dicegah sejak dini.


Artikel ini disusun oleh:
Rizky (Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hang Tuah Surabaya)
Email: [email protected]

Translate »