Kontrol Diet dan Konsumsi Gula untuk Mencegah Karies Gigi

Ilustrasi gigi sehat vs gigi berlubang akibat gula
Ilustrasi: perbandingan gigi sehat dan gigi berlubang akibat konsumsi gula berlebih.

Karies gigi masih menjadi masalah kesehatan mulut yang paling umum di Indonesia. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, lebih dari 88% masyarakat Indonesia pernah mengalami karies gigi. Salah satu penyebab utamanya adalah konsumsi gula berlebih dan kebiasaan diet kariogenik. Informasi penelitian lebih lengkap dapat dilihat pada arsip Denta: Jurnal Kedokteran Gigi.

Kenapa gula menyebabkan karies?

Bakteri seperti Streptococcus mutans memfermentasi gula menjadi asam. Asam tersebut menurunkan pH di permukaan gigi hingga di bawah 5,5 dan menyebabkan demineralisasi enamel, yang akhirnya menimbulkan karies. Frekuensi konsumsi manis lebih berpengaruh terhadap karies daripada jumlah gulanya.

Temuan dari Penelitian Dosen FKG UHT

  • drg. Yufita Fitriani, Sp.KGA – menemukan bahwa anak dengan konsumsi manis >4 kali/hari memiliki risiko karies 3,5× lebih tinggi.
  • drg. Hansen Kurniawan, Sp.Perio – menunjukkan bahwa pengurangan gula sederhana dan peningkatan serat dapat menekan aktivitas bakteri kariogenik.
  • Denta: Jurnal Kedokteran Gigi (Vol. 17 No. 2, 2024) – mahasiswa dengan konsumsi minuman manis >2 kali sehari memiliki indeks DMF-T lebih tinggi signifikan (p < 0.05).

Rekomendasi Praktis dari Hasil Penelitian

  • Batasi konsumsi gula maksimal 2–3 kali per hari, khususnya makanan lengket atau minuman manis.
  • Atur waktu konsumsi gula bersamaan dengan makan utama untuk mengurangi paparan asam berulang.
  • Sikat gigi menggunakan pasta berfluoride 30 menit setelah konsumsi manis.
  • Biasakan minum air putih setelah makan untuk menetralkan pH rongga mulut.
  • Edukasi anak sejak dini tentang pentingnya kebersihan mulut dan pola makan sehat.
  • Gunakan fissure sealant pada anak-anak yang berisiko tinggi terkena karies.

Ringkasan Penelitian Pendukung

Artikel dalam Denta: Jurnal Kedokteran Gigi FKG UHT menegaskan pentingnya peran diet dan perilaku kebersihan mulut dalam pencegahan karies. Edukasi masyarakat, penggunaan bahan remineralisasi, dan intervensi berbasis komunitas seperti Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) terbukti efektif meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan gigi.

Kesimpulan

Pengendalian konsumsi gula merupakan langkah utama mencegah karies. Riset dosen FKG Universitas Hang Tuah menunjukkan bahwa mengurangi frekuensi konsumsi manis dan menjaga kebersihan mulut dapat menurunkan risiko karies secara signifikan. Kombinasi edukasi, pemeriksaan rutin, dan kebiasaan sehat menjadi kunci menuju masyarakat bebas karies.

Referensi

  1. Fitriani Y., et al. Hubungan diet kariogenik dan perilaku kebersihan mulut terhadap karies dini pada anak di Bali. Denta: Jurnal Kedokteran Gigi, FKG Universitas Hang Tuah, 2024. (Link Jurnal)
  2. Kurniawan H., et al. Peran mikrobiota oral dalam proses kariogenik dan pencegahannya melalui intervensi nutrisi. Denta: Jurnal Kedokteran Gigi, 2023. (Link Jurnal)
  3. Pengaruh konsumsi minuman bergula terhadap status karies mahasiswa kedokteran gigi. Denta: Jurnal Kedokteran Gigi, Vol. 17 No. 2, 2024. (Link Jurnal)
  4. WHO. Sugars and Dental Caries. World Health Organization, 2023.
  5. Riskesdas 2018. Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar. Kementerian Kesehatan RI.
← Artikel Sebelumnya Artikel Selanjutnya →